Sepekan berlalu pascaperistiwa bom yang mengenai bus pengangkut anggota tim Borussia Dortmund (12/4/2017). Hingga kini, kepolisian Jerman masih memburu pelakunya.
Pihak Beamte der Besonderen Aufbauorgansition (BAO) yang merupakan divisi penyidik kasus kejahatan istimewa kepolisian Jerman, telah mengerahkan tidak kurang dari 100 anggotanya untuk menyelesaikan kasus bom Dortmund.
Pada awal penyelidikan, polisi fokus kepada beberapa organisasi garis keras yang berpotensi melakukan tindakan semacam ini, termasuk kelompok sayap kanan Jerman AFD.
Baca juga:
- Ini Dia Prediksi Skor Real Madrid Vs Bayern Muenchen
- Michael Essien Diinterogasi di Kantor Imigrasi
- 26 Pemain yang Mengikuti Pelatnas Timnas U-22
"Andai bom meledak beberapa detik lebih awal, bus yang mengangkut skuat Dortmund akan mengalami kerusakan lebih parah. Efeknya, mungkin akan ada lebih banyak orang cedera atau bahkan mungkin tewas," demikian pernyataan juru bicara penyidik seperti dikutip situs Bild.
Tak ada korban jiwa dalam peristiwa bom ini. Akan tetapi bek Dortmund, Marc Bartra (26), mengalami cedera pada tangan akibat ledakan tersebut.
It puts things into perspective.
Marc Bartra has described the "hardest 15 minutes" of his life.
More: https://t.co/91Dx45JJ5L pic.twitter.com/gKqaptNi44
— BBC Sport (@BBCSport) April 18, 2017
Sementara itu, kiper Roman Burki (26), mengaku masih mengalami trauma akibat peristiwa bom. Burki duduk dekat Bartra saat pemboman terjadi.
"Hingga saat ini, saya masih mengalami susah tidur. Saya sungguh tidak bisa tidur nyenyak sepanjang malam," ucap Burki.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | Bild, Independent |
Komentar